Ini Alasan Fitch Rating Pertahankan Rating Utang RI

Tenaga Kerja Konstruksi Harus Sertifikasi, Ini Manfaatnya

TEMPO. CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat lakukan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia. Lembar sertifikasi itu mempunyai banyak faedah.

Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono menjelaskan sertifikasi tenaga kerja konstruksi harus, seperti ditata dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 mengenai Layanan Konstruksi. Ketentuan detil tercantum dalam Klausal 70.

Basuki menjelaskan sertifikasi penting untuk tingkatkan kompetensi tenaga kerja. Efeknya dapat punya pengaruh pada penghasilan mereka. Tenaga kerja yang bersertifikat tentu punyai billing rate yang tambah tinggi dibanding dengan yang tidak mempunyai sertifikat, tuturnya di Gelanggang olahraga Bung Karno, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017. Faksinya sedang mengalkulasi kekuatan billing rate yang dapat diperoleh tenaga kerja sesudah turut sertifikasi.

Basuki menjelaskan tenaga kerja yang tidak turut sertifikasi pun tidak dapat ajukan asuransi. Diluar itu, project Kementerian Pekerjaan Umum tidak dapat diikuti tenaga kerja yang tidak bersertifikat.

Dengan penambahan kompetensi, Basuki mengharap produktivitas tenaga kerja makin bertambah. Diluar itu, kerja hasil mereka makin berkualitas.

Presiden Joko Widodo menjelaskan telah waktunya Indonesia menghasilkan hasil konstruksi yang berkualitas dengan standard internasional. Ia memberikan contoh Jepang serta Jerman yang dapat membuahkan infrastruktur berkualitas. Mereka dapat, mengapa kita tidak dapat? Kita harus juga dapat, katanya di depan beberapa ribu tenaga kerja yang ikuti sertifikasi di GBK, Jakarta, pagi hari ini.

Jokowi mengharap makin banyak tenaga kerja yang turut sertifikasi. Tetapi ia memperingatkan beberapa tenaga kerja tidak berhenti pada selembar sertifikat. Ia minta kualitas kualitas standard beberapa pekerja dijaga serta tetap menyesuaikan dengan tehnologi yang berkembang cepat.

VINDRY FLORENTIN

"